Saturday, August 28, 2010

Bulan Penuh Berkah (bagi perampok)

Sedari kecil, saya sangat kagum dengan militer…terkesima dengan badan tegap, kesigapan dan tentu saja tentengan mereka, SENJATA….mulai dari pisau lipat, hand gun dan tentu saja favorit saya senapan laras panjang..bercita2 dapat menjadi seperti mereka, menembaki musuh…hahahay…tapi cita2 mesti saya kubur sebab ibu saya tidak menginginkan anaknya berbalut bendera merah putih saat pulang tugas…lebih aman bermain dengan stetoskop dan jarum suntik sepertinya…

Sebulan terakhir, setiap saya menonton tivi, ada saja berita tentang perampokan bersenjata…tidak main2, bukan hanya senjata tajam, mereka juga menggunakan senjata api, kali ini bukan pistol atau handgun lagi, tapi senapan serbu sekelas varian AK (Avtomat-Kalashnikova)…seperti yang terjadi di Medan, sekelompok orang merampok Bank swasta..mungkin hal yang biasa jika terjadi perampokan Bank, namun yang menjadi luar biasa adalah, senjata mereka!!yaaa, hampir semua personel perampok menenteng senapan serbu…entah jenis apa, sebab tidak ada gambar close up nya, dan varian senapan serbu AK yang lumayan banyak….namun, pertanyaan mendasar saya, bagaimana mungkin warga sipil dapat memiliki senapan serbu???setahu saya warga sipil hanya boleh memiliki handgun, itupun dengan syarat dan sudah dites segala macam…terlepas dari pertanyaan itu, sangat keren menyaksikan aksi brutal mereka lewat rekaman CCTV dan jepretan seorang fotografer…damn…mereka idola baru saya!!!..

Nasionalisme Dadakan

Mungkin makna kata NASIONALISME bagi mereka adalah melempari kedutaan besar Negara tetangga dengan tinja..mungkin mereka menganggap tindakan tersebut sangat amat mencerminkan tingginya rasa NASIONALISME mereka…menurut saya itu hal yang BODOH (B.O.D.O.H jika vokalis d’bagindas yang mengucapkannya). Coba rumah mereka dilempari tinja oleh tetangga mereka sendiri…apakah mereka tidak marah??...apakah tidak tersinggung?...

Kalau mereka memang nasionalis, apakah tindakan mereka sehari2 memang mencerminkan seorang yang nasionalis?saya meragukannya…lihat saja sekeliling kita selama ini, mana yang lebih meriah anda liat, apakah bendera MERAH PUTIH saat 17 Agustus lalu atau bendera2 peserta piala dunia saat piala dunia lalu??..hal2 kecil yang menurut saya cukup mencerminkan rasa nasionalisme…

Mereka sekelompok orang yang berpikiran pendek, gampang terprovokasi oleh bualan media yang terlalu pintar membesar-besarkan masalah…mereka sekelompok orang yang baru merasa memiliki sesuatu setelah ada yang berusaha merebutnya, mereka tidak bangga dan tidak merasa memiliki dari awal..

Apakah yang mereka dapat dengan melempari kedubes Negara tetangga dengan tinja???apakah mereka mendapatkan kedaulatannya dengan tinja itu??TIDAK…mereka menginginkan perang dengan Negara tetangga ini…jika perang ‘resmi’ itu terjadi, apakah mereka yang ada di garis terdepan??tentu BUKAN…Tentara kita yang ada di garis terdepan, kalaupun ada korban jiwa, para prajurit inilah yang akan meninggal pertama (mengingat senjata n alat tempur kita sudah kuno), bukan orang2 yang melempari kedubes dengan tinja!!!

Okelah, saya juga terkadang kesal dengan beberapa tingkah laku Negara tetangga ini…tapi menurut saya, semua masalah, bisa diselesaikan dengan jalur diplomatic, duduk bersama dan menentukan jalan keluar bersama yang terbaik bagi kedua belah pihak…apabila kita kalah dalam jalur diplomatik, yaa kita mesti menerimanya dan salahkan para diplomat ato negosiator kita yang mungkin kemampuannya masih jauh dibawah negosiator Negara tetangga..