Saturday, April 30, 2011

SKANDAL JEPIT


Pagi ini saat mengikuti sebuah acara ilmiah, tiba2 blackberry saya terus menerus mengeluarkan suara…ternyata di hampir semua grup BBM yg saya ikuti, sedang membahas 1 “masalah”….pagi itu rupanya sebuah Koran tipis 12 halaman yang bernama Bali Express (bahkan nama Koran ini baru saya dengar) mengangkat satu topic menarik dengan judul “bila Warga Mulai Gerah Lihat Ulah Dokter Muda Bekerja Dengan Sandal Jepit…..Aturan Internal Lemah, Ikuti Jejak Senior”….ya, begitu besar tulisan itu terpampang pada halaman 5 koran Bali Express edisi 30 April 2011….sebagai seorang dokter muda, saya pun tergelitik untuk membeli Koran tersebut, ingin membaca langsung berita yang terpampang dengan mata saya sendiri, bukan berdasarkan provokasi teman2…

Betapa terkejutnya saya membaca berita itu….saya sebagai dokter muda yang merasa dipojokkan oleh pemberitaan itu ingin sedikit angkat bicara…CATAT, INI OPINI PRIBADI SAYA, BUKAN PERNYATAAN RESMI DARI INSTANSI YANG MENAUNGI SAYA..

Satu, secara sekilas tulisan saudara YOG lebih mengarah ke subjektifitas YOG sendiri….tidak ada nilai objektifitas sama sekali pada tulisan anda bung…kurang berbobot dan kurang berlandas bukti untuk dicantumkan di Koran yang beredar di seluruh bali…

Dua, pada paragraph pertama tertulis “profesionalisme sendiri diyakini tidak hanya didasarkan pada kualitas pekerjaan yang dijalani, termasuk semua aspek pendukung,,salah satunya penampilan”…hey bung YOG…penampilan??kalau anda diposisi kami, apakah anda sempat akan memperhatikan penampilan???untuk sekedar tidur 1-2 jam saja kami jarang, apalagi memperhatikan penampilan…anda belum tahu siklus kami…saya asumsikan jam kerja normal itu jam 7 pagi sampai jam 1 siang…kami mesti datang lebih pagi dari jam 7, terkadang jam 5.30 kami sudah datang di rumah sakit…kalau kami jaga, jam 1 lepas jam kerja, kami mesti menunaikan tugas jaga hingga keesokan harinya, langsung dilanjutkan dengan jam kerja biasa…hitung sendiri berapa jam kami d rumah sakit, berapa jam kami tidak tidur…bandingkan dengan jam tidur anda bung YOG…sempatkah kami memperhatikan penampilan kami??kalau kami ada waktu, kami akan menanfaatkannya dengan istirahat atau makan, bukan dengan memoles muka kami dengan make up!!!

Tiga, pada paragraph kedua tertulis “saat berada di ruang perawatan, IRD misalnya, sulit dibedakan antara ruang perawatan dengan toilet umum”…pendidikan anda apa sih bung YOG??Sarjana kah??..tamat SMA kah??ato tamat SD saja??nenek nenek yang sudah gak punya gigi pun mampu membedakan IRD dengan TOILET umum…23 tahun saya idup, belum pernah saya menemukan toilet yang diisi begitu banyak orang sakit dengan tabung oksigen, bed pasien dan perlengkapan medis lainnya..

Empat, pada paragraph ketiga tertulis “….termasuk dokter magang yang hanya berperan sebagai tukang suruh dokter….”,”.parahnya tidak sedikit diantaranya yang mengenakan sandal jepit murahan yang biasa ditemukan di toilet umum”…mungkin anda melihat kami sekarang sebagai tukang suruh…ya, kami memang membantu mengantar pasien ke unit radiologi untuk di rontgen, kami juga yang mengambil sampel darah, memasang infuse, memasang NGT maupun kateter...tapi itu semua ada gunanya…kami bisa mencocokkan klinis pasien dengan hasil rontgennya…kami juga belajar skill, sebab jika kami ditempatkan di daerah terpencil, ketika perawat atau bidan gagal memasang infuse, NGT dan sebagainya, kamilah yang akan dikonsulkan untuk memasangnya…sekaranglah kami belajar untuk mengasah skill kami…jika anda sakit, anda berobat kemana bung YOG??bahkan professor maupun dokter spesialis ternama pun melewati fase Co-ass, melewati fase “tukang suruh” seperti bahasa anda…dan mengenai harga sandal jepit kami, kami tidak hanya memiliki sandal 1 pasang saja…kami punya sandal untuk dibawa jalan2 dsb…jika anda di posisi kami dan jaga dengan menggunakan sandal CROCS seharga 800 ribu, itu sah2 saja…namun bagaimanakah perasaan anda, jika sandal 800 ribu anda itu terkena darah atau muntahan pasien saat jaga (yang merupakan resiko pekerjaan kami terkena darah dsb).

Lima, pada paragraph keempat, tertulis komentar warga “nggak tahu dengan yang lain, saya pribadi melihat dokter bersandal sebagai bentuk penghinaan, karena saya dilayani dengan hanya pakai sandal jepit”….kalau memang benar WARGA tersebut mengatakan demikian, anda bung YOG termasuk orang yang BERUNTUNG….anda tumben2an ke IRD dan mendapat complain seperti itu, saya yang sudah hampir 2 tahun sebagai dokter muda dan IRD adalah “tempat main saya sehari2”, belum pernah mendengar complain seperti itu…menurut saya pribadi, saya memakai sandal tidak ada unsur penghinaan sama sekali…asal anda tahu, mobilitas kami tinggi, 30 jam tidak tidur dan terus “cagcag-cigcig”, bayangkan jika saya memakai pantofel selama itu, apakah kaki saya tidak lecet?apakah tidak jamuran??, bagaimana dengan dokter muda wanita?mestikah mereka memakai high heels 30 jam??jawab sendiri bung….selama sandal saya masih di kaki saya, itu memang sudah sepantasnya…jika sandal saya nyangkut di mulut pasien itu baru sebuah penghinaan kepada pasien…namun jika saya mendengar warga tersebut complain langsung ke telinga saya, saya akan menghargainya, sebab pasien merupakan guru terhebat saya….

Enam,jika anda menghakimi saya sebagai “tukang suruh”, “penjaga toilet”, maupun “penghina pasien”, saya juga berhak menghakimi anda!!!…tepat di bawah artikel tentang dokter muda, terdapat artikel mentereng dengan judul “Kisah Penari hotel yang Langsung bisa diboking ke hotel…Pernah Dijos di semak-semak Usai Syuting Video” dengan foto seorang wanita ber paha sebesar batang pohon jati….selain itu, hampir di setiap halaman anda terdapat iklan memperbesar penis dan payudara….apakah pantas berita seperti itu masuk Koran???koran seharusnya menjadi media informasi, media pembelajaran, bukan media penyebaran konten2 pornografi….

Urus moral anda sebelum mengurus moral orang lain!!!

Katakan Untuk Apa?

Terdiam lihat tingkah lakumu yang terpikat pada gemerlap malam….empat tahun kita slalu saling berbagi…..3 bulan kau sudah melupakan aku…..minggu lalu kita baru saja bertemu, saat itu kau coba mengabaikan aku….sadarkah perbuatanmu terlalu berlebihan?? mengejar kesombongan dahulu saat mencintaiku….tak mau aku melihatmu begini….tak mau aku mengatakan sejujurnya….dmana gadis manis yang kukagumi??..dmana kau berada??..tak mau aku terus meratapimu….tak mau aku simpan kenangan lama….dimana gadis manis yang kubanggakan??..dmana kau berada??…tertipu dengan penampilanmu..kuterpana lihat gaya barumu…..katakan untuk apa kau merendahkan harga diri sendiri???...katakan untuk apa kau berusaha untuk tampil menggoda???....katakan untuk apa kau mengingkari janjimu sendiri??….kumerindukanmu yang dulu….kumerindukanmu yang dulu..

Friday, April 22, 2011

D.A.M.N!!!!!

Judul postingan ini tidak sependek jalan pikiranmu!!

Kilometer Terakhir

Melompat ke sadel dan kuhantam gas selah…melawan arah….kutatap maut, INDAH!!!....terasa lepas…melesat di jalan kilometer terakhir….Ya!!, ku hampir tiba di kilometer terakhir….kubakar bensin, mesin ini meradang…pacu motor, kutuju matahari……tancap!!!melesat di jalan…ya, ku hampir tiba di kilometer terakhir….angin menerpaku, serigala lepas….roda berputar di kilometer terakhir….hampiri esok seperti kemarin di kilometer terakhir….

Amarah Senyum dan Airmata

Tangisi saat ku tak ada disini….Putus hasratku takkan mati….Puisiku palsu penuh kecewa…..Pilah pengaman doktrinmu…..Kunci mulutku…..cintai hulu ledakku….Sumbui hangat bunyi lidahmu….Timpa tanganku dan Sisakanlah (tangisi hidupku)…..Kelam (tangisi waktuku)…..Pekatkanlah (tangisi lakumu)…..Kaca (tangisi asaku)……Jangan percaya!!!!...Apikan rasa benci tertekan…..Ancaman terdengar pelan….Halangi langkah masa depanmu dan Sisakanlah (tangisi hidupku)…..Kelam (tangisi waktuku)…..Pekatkanlah (tangisi lakumu)…..Kaca (tangisi asaku)……Jangan percaya!!!!...Jangan pernah terlintas…..Jangan melangkah lepas…..Bila melihat cinta…..Jangan menahan marah….Jiwa inginkan hampa……Deras alirkan luka derita…..Nyawa perih tanganku terpisah……Paku lamanya sakitku terlintas…..Campakkan semua janji palsuku…..Omong kosong mentah itu janjiku…..Anjing! Kalimat yang terlintas…..Saat fokus hancurnya hidupku……Mulai kuhujam cara yang sama…..Ampunan langkah sebuah siksa