Thursday, February 26, 2009

PERLUKAH FRAKSI di DPR???

DPR kita terdiri dari berbagai berbagai fraksi parpol. Pemikiran saya tentang fraksi itu:

1. Fraksi yang saya ketahui berarti pecahan. Klo DPR ada fraksi nya berarti DPR terpecah2, tidak bersatu dalam mencapai tujuan yaitu INDONESIA yang sejahtera dan makmur.

2. DPR itu merupakan kumpulan wakil rakyat bukan wakil partai politik. Wakil rakyat membela kepentingan rakyat. Wakil partai politik membela kepentingan partai politik. Ketika menjadi anggota dewan, seharusnya mereka melepaskan atribut parpol nya. Politik tidak bisa membela rakyat Alm. SADDAM HUSSEIN AL-MAJID AL-TIKRITI (mantan presiden IRAK) berpendapat bahwa politik itu adalah kondisi dimana seseorang berpikir tentang A, namun ia mengatakan hal B, tetapi ia akan melakukan hal C. ITULAH POLITIK. Politik tidak bisa membuat rakyat sejahtera!!!!

SAKIT JIWA

D*MN...SH*T...AS*HO*E...KL*NG...ANJ*NG...CIC*NG...PIR*TE...BANGS*T...T*I...SAK*T G*DE...P*RSET*N...

SORI2...LAGI EMOSI

GIVE ME A DIAZEPAM!!!!!!!!!!!

Saturday, February 21, 2009

SUKHOI kebanggaan INDONESIA!!!!!!!

DAMN!!!2 pesawat SUKHOI (SU-30MK2) kebanggaan kita, jumat lalu menjadi sasaran tembak misil oleh objek yang tak dikenal. Pada saat penerbang2 terbaik kita sedang melakukan latihan terbang didampingi instruktur dari RUSIA, tiba2 sistem pengenal misil di kedua pesawat menyala!!! PERANG BOSS!!!! TEMBAK!!!! KASI mereka rudal. HEHEHEHE. Tunggu dulu, radar pelacak pesawat baik di pangkalan maupun yang terdapat di SUKHOI tidak mendeteksi adanya pesawat asing di kawasan udara peisisir selatan SULAWESI SELATAN. DAMN. Seakan2 kita dijahilin. Pesawat seharga hampir 40 juta dolar per biji itu seakan direndahkan martabatnya sebagai pesawat yang dapat disejajarkan dengan F/A-18E/F SUPER HORNET dan F-15 E STRIKE EAGLE kepunyaan AS.

Memang banyak hal yang dapat menyebabkan alarm itu berbunyi. Yang pertama, tentu terlintas pikiran radar SUKHOI rusak!!!. Tapi kenapa kedua radar di kedua pesawat tersebut menyala bersamaan? Lagian pesawat itu baru. 2 februari lalu baru didatangkan dari negara produsennya, RUSIA. Radar rusak??? Kecil kemungkinan meski kemungkinan itu selalu ada.

Atau perlengkapan AMERIKA semisal pesawat maupun kapal selam dan kapal induk masih “ketinggalan” di wilayah RI setelah kedatangan menlu AS beberapa hari lalu??? HEHEHEHE. Pesawat tempur milik AS semacam B-2 SPIRIT memang canggih, susah terdeteksi oleh radar, apalagi kalau radar nya jaman jebot!!!!

Atau instruktur RUSIA itu sekedar ingin bermain2 dengan penerbang kita?? Cuma ngetes kaleeee mempersiapkan mental penerbang INDONESIA. Ato honor ngajar mereka kurang kaleee. HE. PEACE. Instruktur profesional juga manusia, perlu bahan untuk bercanda.

Atau adakah UFO di INDONESIA????????

Semua itu hanya semata2 luapan rasa kepenasaran saya sebagai penggemar militer. Tanpa ada maksud menyinggung pihak2 terkait. Bagaimana pesawat secanggih SUKHOI mampu dikelabui oleh sesuatu yang sampai saat ini belum ada penjelasan resmi mengenai menyalanya kedua radar SUKHOI tersebut.

MENURUT ANDA???

Saturday, February 14, 2009

BANGSA YANG MELUPAKAN SEJARAH

Meskipun saya bukan seorang peramal atau konsultan bisnis, saya yakin bisnis periklanan (cetak, print, stiker, baliho dll) pasti sedang diatas angin.

Coba anda perhatikan, hampir disetiap meter jalan2 utama kini dipenuhi dengan atribut parpol. Mulai dari bendera parpol, calon DPRD, calon DPR maupun calon DPD. Semua nampaknya berlomba2 memperkenalkan diri, sok jadi orang yang akan paling berperan dalam memajukan daerah tersebut.

Namun, jika diperhatikan lebih lanjut, di dalam 1 poster atau baliho, jarang hanya terdapat 1 foto. Minimal ada 2 foto. Yaitu foto orang yang mencalonkan diri disertai dengan foto ketua partai atau foto tokoh2 nasional. Nampaknya caleg ini berusaha menarik massa dengan jalan seakan2 memiliki ketokohan dan idealisme dengan tokoh2 nasional itu ATAU memang para calon wakil rakyat ini kurang terkenal hingga dirasa perlu menampilkan foto orang yang sudah terkenal.

Ambil contoh SOEKARNO. Beliau memang salah satu tokoh favorit saya. Meskipun saya tidak hidup di jamannya, melalui buku2 biografinya, saya mengidolakan beliau yang saya rasa memiliki rasa nasionalisme yang sangat tinggi. SOEKARNO yang kini sudah tenang di alam sana, mungkin sedikit terusik. Sebab kebesaran nama beliau nampaknya “DIPEREBUTKAN” oleh setidaknya 4 partai politik. 3 partai politik saya tahu memang dimotori oleh putri2 SOEKARNO. Namun yang 1 partai lainnya, saya tidak tahu siapa yang berkaitan dengan SOEKARNO. Hal ini sungguh ironis. Caleg2 yang nampaknya memang kurang terkenal itu, terkesan sekedar memanfaatkan kepopularitasan SOEKARNO. Misalnya ada orang dengan pengetahuan minim namun mengidolakan SOEKARNO, tentu ia akan memilih caleg yang berani memasang foto SOEKARNO di balihonya.

Namun, yang saya heran sampai sekarang, belum pernah saya menjumpai caleg yang memasang foto SOEHARTO. Bahkan sebuah parpol yang dibesarkan oleh SOEHARTO hingga menjadi parpol adikuasa waktu era orde baru, tidak memasang foto SOEHARTO dalam setiap atribut kampanyenya. DAMN!!!. Padahal menurut saya beliau merupakan tokoh yang memiliki peran yang besar dalam perjalanan bangsa INDONESIA.

Dari hampir 64 tahun umur INDONESIA, SOEHARTO mengawal 32 tahun perkembangannya. Hampir setengah perjalanan bangsa ini!!!!. Pernahkah ada aksi terorisme pada era orde baru? Pernahkan ada unjuk rasa yang berakhir anarkis waktu itu? Bahkan aksi kejahatan pun sedikit jumlahnya dibandingkan sekarang. Meskipun beberapa pihak menyebutkan kita hidup seperti di dalam penjara yang tidak bebas dalam menyuarakan pendapat, namun, lihat hasilnya, INDONESIA tenteram, aman, sejahtera, dan diperhitungkan di dunia luar!!!!!

Walaupun kematiannya masih diperingati secara wahhh (tumben saya melihat acara pemakaman yang disiarkan langsung di semua tivi nasional), nampaknya bangsa INDONESIA merupakan bangsa yang tidak menghargai jasa2 SOEHARTO. Bangsa ini sepertinya melupakan jasa SOEHARTO. Walopun banyak perkara yang ditimpakan ke SOEHARTO, jasa2 beliau menurut saya jauh lebih banyak dibanding dosa yang ia buat.

Memang sangat sulit mengingat kebaikan seseorang, namun sangat mudah untuk mengingat kejelekan orang

Monday, February 9, 2009

DUKUN2AN

Dunia perdukunan memang sulit ditelaah secara ilmiah. Seminggu belakangan ini, seorang anak yang masih duduk di sekolah dasar tiba2 menjadi berita utama di semua statsiun tivi nasional. Anak itu dipercaya memiliki kemampuan menyembuhkan segala macam penyakit (SEGALA MACAM, bukan main hebatnya, dokter pun nampaknya harus belajar dari anak kecil ini).

Dia memperoleh ilmu perdukunannya secara kilat dan melalui kilat. HEEHEE. Berita yang saya dengar, suatu hari ia bermain di halaman ketika hujan, dan tiba2 kilat menyambar.....JEDUAR......dan kletok, sebuah batu kecil mendarat di kepalanya. Batu itu dibawanya pulang. Ketika tetangganya sesak nafas (mungkin asma menurut saya), ia memberikan tetangganya itu air yang sudah dicelupkan batu tersebut. Ajaibnya (ato g ajaib) sesak nafas menghilang!!!! (mungkin serangan asma nya memang sudah waktunya berakir.heeee). Berita tersebar (rakyat indonesia memang sering ngerumpi!!!). Dan hampir semua masyarakat kelas menengah ke bawah (baik dari segi ekonomi maupun pendidikan) di daerah tersebut, bahkan dari luar daerah mendatangi rumah anak kecil itu, minta disembuhkan penyakitnya. Mereka yang kurang dari segi ekonomi menjangkau pengobatan di sentra pelayanan kesehatan dan mereka yang pengetahuan tentang penyakit yang dideritanya kurang, tentu ingin memilih jalur sembuh yang instant. Cukup datang bawa air. Tunggu hingga dicelupkan batu, minum, sembuh dweh. Gampang kan???? Jiwa2 bisnis orang2 di sekitar anak itu pun seketika muncul. Ada yang menjadi tukang parkir daadakan, penjual minum dadakan, dan petugas keamanan dadakan. Meskipun konon tidak memasang tarif, setiap harinya anak ini bisa mengumpulkan puluhan juta rupiah. wehehehehe (cepet kaya nih!!!). Bahkan jalan desa pun diperbaiki dari uang sumbangan ini. Meskipun sudah mengumpulkan puluhan juta, anak ni nampaknya tetap seperti anak2 umumnya. Sering muncul gambar di tivi, ketika ia digendong sambil mencelupkan batu ke dalam wadah air yang dibawa masing2 pasiennya, ia nampak asyik bermain hape. Mungkin ia sedang mengsms teman2nya, menginformasikan bahwa ia sedang muncul di tivi. hahaha.

Memang sulit dimengerti oleh masyarakat yang mengerti tentang kesehatan mengenai mekanisme kerja batu ajaib itu. Bagaimana batu yang didapatkan secara tidak sengaja (entah itu memang meteorit yang jatuh, ato ada temannya yang iseng melemparinya dengan batu) itu mampu menyembuhkan segala macam penyakit.

Bukankah setiap penyakit memiliki patogenesis yang berbeda??secara tidak langsung, proses penyembuhannya pun harusnya berbeda, bukannya sama, minum air celupan batu. Saya pribadi yang sudah mati2an berusaha belajar ilmu kedokteran selama 3,5 tahun (itu pun sering remidi), masih merasa kurang dalam penentuan diagnosis dan pemilihan terapi. Sementara anak itu, yang saya yakin belum lancar membaca dan berhitung, mampu menyembuhkan segala macam penyakit.

Ibu saya yang sempat menonton berita ini, sambil bergurau ia berkata ”rugi kamu belajar jadi dokter selama 6 tahun. klo ada petir, sana main diluar, sapa taw dapat batu ajaib!!!”. HEEHEH. Kalau di setiap daerah ada anak sakti seperti ini ini, tentu dokter akan dijauhi masyarakat. heeeee.

Thursday, February 5, 2009

KENAPA APARAT YANG SALAH???

Pada saat saya masih kecil, saya sangat bangga melihat aparat, baik itu polisi, TNI, kopassus, marinir, kostrad, paspampres dLL. Saya membayangkan bagaimana jika saya ada di tengah2 mereka, berbaris rapi, memegang senjata, dan boleh menembaki para demonstran (jika ada indikasi tentunya, he2).

Seiring berjalannya waktu, ibu saya tidak memperbolehkan saya menjadi aparat, sebab saya lah anak paling ganteng di rumah ini. Heeee. Ibu saya tentu tidak ingin anaknya suatu saat nanti dikirim ke daerah konflik dan pulang terbungkus rapi dalam peti. Meskipun ada bendera merah putih di atas peti itu, tetap saja saya mati namanya. hueheeh. Lupakan itu, kini saya sudah setengah jalan menjadi dokter.

Semenjak era eyang SOEHARTO bergeser, saya rasa aparat selalu disalahkan. Mulai dari tahun 1998, dimana indonesia dilanda konflik internal yang dimotori oleh senior2 mahasiswa yang menginginkan reformasi, aparat disalahkan atas meninggalnya senior2 mahasiswa. Aparat dinilai begitu represif, main tembak, membabi buta. Seolah2 itu kesannya. Walaupun waktu itu saya masih SD, saya melihat massa begitu beringas, tidak salah menurut saya bila aparat terpancing emosinya dan melepaskan tembakan ke segala arah. Aparat juga manusia kok. Peristiwa terakhir yang lagi hot di televisi adalah kasus meninggalnya ketua DPRD SUMUT dalam sebuah tragedi unjuk rasa yang berakhir anarkis. Meskipun sebab kematiannya simpang siur, ada yang mengatakan meninggal akibat serangan jantung, namun ada yang mengatakan beliau meninggal akibat dipukuli massa, yang pasti seorang ketua DPRD meninggal saat terjadi unjuk rasa di gedung DPRD. Kali ini, aparat disalahkan lagi. Dikatakan bahwa pengamanan yang dilakukan aparat telalu longgar, sehingga massa bisa masuk ke ruang sidang DPRD. Kalau aparat represif waktu itu, misalnya menembaki demonstran yang mulai beringas, tentu ceritanya akan lain. Ketua DPRD itu tidak mungkin meninggal, namun ada korban dari demonstran dan pihak aparat PASTI disalahkan lagi. Saya jadi prihatin dengan aparat, terutama yang menjadi bawahan. Mereka yang notabene hanya menjalankan perintah atasan, pasti ikut kena getahnya kalau terjadi kejadian seperti ini. Entah itu karena menembak demonstran, atau karena kurangnya aparat sehingga tidak berdaya menghadapi massa yang begitu banyak.

Terlepas dari itu, sampai sekarang, saya masih kagum melihat tentara yang dengan gagahnya memegang senjata laras panjang, kopassus yang mahir menggunakan segala jenis senjata maupun paspampres yang rela mati demi presiden. Saya kagum dengan kalian.

kersos yang KERSOS!!!!

Banyak pengalaman yang secara pribadi saya dapatkan selama menjalani kersos terutama pada saat di Batugiling.

Hal yang paling simpel adalah lebih mengenal teman. Ada teman yang memiliki rasa kebersamaan yang tinggi, asyik diajak kerja dan jasa2 nya tidak mungkin saya lupakan. Di lain pihak ada teman yang nampaknya memang tidak biasa mengambil pekerjaan kasar, sehingga terkesan apatis dan tidak maw bersusah2 selama 3 hari di Batugiling.

Selain itu ada perasaan senang dimana bisa tinggal di daerah yang asri (karena masih musim hujan.heee), jauh dari keramaian, pokoknya jauh dari suasana Denpasar, refreshing 4 hari hidup tanpa televisi dan komputer. Ada perasaan iba melihat siswa2 SD yang ke sekolah hanya menggunakan sandal jepit, tas yang sobek, baju mereka pun tidak seragam. Ada yang mengenakan baju merah-coklat (sebenarnya sih putih, tapi lebih mirip coklat. hehe. mahapkan saya!!!), ada yang mengenakan seragam pramuka, bahkan ada yang mengenakan celana biru layaknya siswa SMP. Kesederhanaan jelas tercermin dari hal ini.

Semoga apa yang telah kami lakukan di Batugiling ada manfaatnya, baik untuk mahasiswa ataupun untuk masyarakat di sana. Ada dua hal yang ingin saya sampaikan, pertama, saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar2ny kepada semua pihak terutama Batugiling crew yang sangat membantu saya selama kersos dan sebagai akhir kata, saya mengucapkan permintaan maaf sedalam2nya kepada semua pihak apabila selama saya menjadi korlap Banjar Batugiling, ada pemikiran, ucapan maupun tindakan saya yang tidak berkenan di hati kalian. Terima kasih.

MALAM KEAKRABAN dan HARI TERAKHIR

Tidak banyak yang bisa saya ceritakan tentang malam keakraban ini. Setelah tiba di desa pusat dan selesai menempatkan barang2, kami pun mulai makan dan menunggu acara dimulai. Hanya tampak beberapa undangan yang menghadiri malam keakraban. Tidak nampak seorang warga sekitar pun yang datang menghadiri malam ini, walaupun kami telah mempersiapkan segala sesuatunya bila masyarakat yang datang banyak. Malam dari mahasiswa, untuk mahasiswa lebih tepatnya.

Akhirnya setelah selesai menonton teman kami bermain musik dan menari Bali, kami pun berusaha memejamkan mata. 200 an mahasiswa tidur bersama di aula pertemuan, mirip dengan pengungsi yang sering muncul di tivi2. Keesokan harinya, sebagian dari kami mengadakan pelayanan kesehatan gigi. Selebihnya hanya menunggu upacara keberangkatan ke Denpasar. Akhirnya sekitar pukul 15.00 upacara dimulai, sempat berpindah tempat akibat hujan deras dan .............

DENPASAR, tunggu kami disana!!!!!!

HARI KETIGA neee!!!


Waktunya penyuluhan dan bantuan ke SD.

Pagi ini seperti biasa rutinitas kami diawali dengan gotong royong mengangkut air. Hari ini kami membagi diri menjadi 3 tim. Tim yang memberikan penyuluhan, tim yang mengadakan penelitian dan tim yang mengurus perlengkapan sebab sore nanti kami akan kembali ke desa pusat.

Pagi hari sebelum siswa SD masuk ke kelasnya, kami berusaha mempercantik kelas mereka dengan menempelkan atlas, kalender, foto2 pahlawan serta poster2 edukasi yang memang sudah kami persiapkan dari Denpasar. Siswa2 SD pun dengan antusias memperhatikan kami bekerja. Kami pun berinisiatif membuat kuis kecil2an dengan siswa2 yang memperhatikan kami bekerja. Kebetulan kami membawa poster yang berisi bendera2 negara di dunia. Kami tinggal sebut 1 negara, kalau ada yang berhasil menemukannya, kami beri hadiah berupa snack dan permen. Cukup menghibur melihat tingkah polah anak2 kecil itu mencari2 bendera negara2.

Pukul 08.00 penyuluhan kemudian dimulai dan berlangsung tanpa hambatan diikuti dengan penelitian yang juga berlangsung lancar. Saya sempat terhenyak melihat proses interview penelitian teman saya yang mendapati ada anak SD disana yang hanya makan 2 kali sehari, ada yang hanya tinggal bersama kakek neneknya yang pasti sudah tua dan kurang perhatian dalam mengurus anak kecil. Rata2 anak SD disana tidak tahu tanggal kelahiran mereka sendiri. Sungguh ironis, mengingat warga perkotaan besar (termasuk saya) umumnya memperingati tanggal kelahiran mereka dengan cukup mewah. Yaa, minimal mengundang beberapa teman untuk ditraktir makan lah seperti saya. heeee.

Karena kami berniat memberikan hadiah kepada masing2 juara kelas, setelah penelitian beres, murid2 SD dibariskan di halaman sekolah, mirip upacara bendera. Setelah rapi, kami mulai memanggil juara kelas di tiap kelas untuk maju ke depan dan menerima hadiah. Kami harap dengan cara ini mereka yang belum mendapat juara, agar lebih termotivasi dalam belajar dan mampu memperoleh juara di kemudian hari (meskipun semester depan belum tentu ada yang memberikan hadiah ke juara kelas. hweheehe). Ada perasaan bangga, haru, dan lucu ketika memberikan hadiah ini. Sepertinya hadiah (tas serta peralatan menulis seperti buku, pensil, pulpen, penggaris dan pengerot) kami yang tidak seberapa ini, sangat berarti bagi mereka. Lucunya, juara kelas di kelas 1 yang posturnya kecil, sempat kewalahan memegangi tas yang kami berikan karena sepertinya badannya pun bisa masuk di tas tersebut. heeee. Akhirnya gurunya pun turun tangan membantu memegangi hadiah tersebut. Setelah itu, kami memberikan sumbangan ke sekolah berupa kotak p3k, buku2 baru dan buku layak pakai yang kami harap mampu menunjang proses belajar mengajar di sana.

Beres juga kerjaan kami di banjar Batugiling selama 3 hari, karena nanti sore kami harus menuju desa pusat untuk mengikuti malam keakraban dan keesokan harinya harus balik ke denpasar. 3 hari yang cukup berkesan bagi saya dan beberapa teman saya. Melelahkan namun banyak pelajaran yang dapat saya peroleh selama kersos. Kenapa saya sebut saya dan beberapa teman saya? Sebab, beberapa teman ada yang sepertinya cukup apatis dengan kegiatan ini. Tidak maw mengambil kerjaan demi kelompok.

HARI KEDUA bos!!!

Waktunya pelayanan kesehatan gratiss!!!

Menurut saya inilah inti dari kersos ini. Pagi2 saya sudah membangunkan teman2 karena saya memang tidak bisa tidur kalau lagi ada pikiran (mahapkan saya teman2.heeeee). Atas inisiatif salah seorang teman, akhirnya kami mulai ngangkutin air dari bak penampungan ke 3 kamar mandi yang terdapat di sana serta ke semua ember2 besar. Sungguh pengalaman yang susah dilupakan dimana di pagi2 buta (matahari pun belum menengok Batugiling) kita mahasiswa kedokteran yang setiap harinya masih hangat sembunyi di balik selimut, harus bolak balik ngangkutin air hujan yang tertampung di bak penampungan untuk mandi!! Untungnya teman2 tidak ada yang mengeluh, saya kagum, ada semangat kebersamaan yang muncul secara spontan bila menghadapi kondisi seperti ini. Namun, saya juga tidak memungkiri, ada beberapa teman yang tidak maw ikut dalam kerja rodi ini, dengan entengnya setelah semua selesai ngangkut air, mereka pun mandi tanpa perasaan bersalah. DAMN. Lupakanlah, toh tidak mengganggu kebersamaan kelompok ini dan sebagian besar teman2 yang bekerja mengatakan itu pengalaman yang pasti susah dilupakan.

Jam 09.00 pun pasien mulai berdatangan menuju SD tempat kami menginap. Saya mulai khawatir, nervous akan kelancaran hari itu, namun teman2 terdekat saya menenangkan saya. Kami pun sudah siap dengan memberikan penyuluhan sambil menunggu tim dokter datang. Namun, krik2...krik2.... tim dokter kok g dateng2 yaa???Masyarakat pun mulai gelisah. Akhirnya datanglah tim dokter dinkes, namun perasaan kita mendapat tim dokter dari kampus, bukan dari dinkes. adowwhhhh. mereka salah alamat. Tim dokter ini harusnya di banjar seberang, bukan di banjar ini. Akhirnya kami pun menunggu lagi serta berusaha menenangkan masyarakat yang mulai crowded. Thx GOD, akhirnya jam 11.00 tim dokter pun tiba. Kami memulai yankes dan berusaha mengambil pelajaran, berupa komunikasi terhadap pasien, belajar pemeriksaan fisik, konsul dengan dokter mengenai diagnosis pasti dan belajar injeksi. Beberapa kejadian lucu kami hadapi dalam yankes ini, mulai dari kendala bahasa (maklum tmn2 mahasiswa ada dari luar bali), maupun pasien yang tidak maw pulang minta diinjeksi. Paradigma masyarakat pedesaan masih memegang teguh pendirian bahwa berobat itu ya disuntik. Tidak disuntik, tidak berobat, tidak sembuh. Pandangan masyarakat yang harusnya kita benahi.

Akhirnya jam 15.00 yankes selesai dengan total 130 pasien. Teman2 panitia pun kelaparan karena belum makan siang. hehehe. Yankes di banjar Batugiling ditutup dengan hujan yang sangat deras. Kami pun mulai menampung air hujan agar tidak susah2 lagi mengangkut air. THX GOD atas hujan hari ini, cukup meringankan beban kami yang sudah cukup lelah menghadapi yankes.

THE FIRST DAY



Hari pertama, tepatnya tanggal 29 Januari kami lalui dengan menyiapkan SD untuk tempat menginap serta membersihkan bale banjar yang nampaknya tidak sering dipakai. Rumputnya panjang2 serta terdapat 1 bangunan yang konon dulu berfungsi sebagai posyandu, namun sekarang tidak aktif. Di dalam bangunan yang luasnya tidak lebih dari 3x3 meter itu kami menjumpai debu setebal 3 cm, serta lemari yang dipenuhi obat2an generik yang sudah kadaluwarsa semenjak beberapa tahun lalu.

Sore harinya turunlah hujan yang lumayan deras, namun tiba2 datanglah truck tangki air bantuan dari camat. Kami yang tidak siap karena tidak mengetahui jadwal kedatangan air pun merasa kelabakan. Truk pun tidak membawa selang yang panjang, sementara bak penampungan air kami terletak jauh di belakang SD (nb:di daerah ini belum ada saluran PDAM, masyarakat hanya memanfaatkan air hujan, selebihnya mereka membeli air. Tidak salah nampaknya kalau mereka lebih sering mengkonsumsi tuak daripada air minum). Akhirnya kami memutuskan untuk memenuhi bak2 mandi dan ember2 yang sudah kami persiapkan dari Denpasar. Kami pun bekerja mengangkut air di tengah hujan yang masih belum berhenti. Setelah kami perhitungkan untung ruginya, akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan air hujan untuk seterusnya, tidak lagi mendatangkan air dari kota. Truk tangki pun balik ke kota dengan muatan yang masih penuh. Selamat tinggal air bersih kami. Heeee.

Akhirnya malam tiba, suasana desa yang begitu sunyi kami temui. Jam 8 malam sudah tidak ada tanda2 kehidupan di banjar ini. Untungnya teman2 sudah mempersiapkan rangkaian listrik, sehingga kami bisa menikmati temaramnya neon 18 watt yang mengiringi waktu tidur kami diselingi suara jangkrik dan serangga2 lainnya (DAMN,seken2 romantis!!!)

KERSOSK35 "KESAN PERTAMA"


1 semester kira2 kami mempersiapkan kersoskes ini.

Saya pribadi dari awal mengikuti perkembangan kersos ini sebab pada awalnya saya sempat menjadi calon ketua kersos, namun dengan segala pertimbangan akhirnya saya memutuskan tidak maw menjadi ketua, dan pada akhirnya, bos ADI lah yang terpilih menjadi ketua kersosk35 ini.

Batugiling merupakan banjar dimana saya ditugaskan menjadi korlap. Saya disana bersama 33 teman saya lainnya. Sebelumnya, beberapa kali saya sempat mengunjungi banjar Batugiling (survey istilah kerennya). Kondisinya terkesan masih desa. Jalan yang sepi, rumah penduduk yang jarang2 serta rumah masyarakat yang sangat sederhana, dan yang paling mengejutkan adalah belum adanya jaringan air bersih. Pada waktu itu, saya mempunyai bayangan, kersos ini bakal jadi KERSOS!!!!

Tak terasa tibalah hari yang dinanti2. Tanggal 29 lalu saya dan teman2 berangkat ke banjar Batugiling, kecamatan Kubu di Karangasem. Kami datang bermaksud untuk mengadakan kegiatan sosial berupa pelayanan kesehatan gratis, penyuluhan dan pemberian bantuan kepada masyarakat umum serta bantuan ke SD yang ada disana.