Saturday, August 27, 2011

WTF


Sampe detik tulisan ini dipost, sekalipun saya tidak pernah menjambak seseorang lalu memaksanya membaca tulisan2 saya…..dan saya tetap mengikuti kaidah2 tulisan…saya tidak pernah menyebut nama (catat : saya hanya pernah menulis nama beberapa nama teman dekat saya dan mereka semua tidak pernah keberatan namanya saya masukkan ke tulisan saya)…anehnya, kini ada orang-orang yang emosi dan membenci saya ketika membaca tulisan saya….

Apa yang bisa saya lakukan??pertama saya ucapkan terimakasih karena orang-orang ini sudah membaca tulisan saya (setidaknya mereka juga menjadi pengunjung blog saya)….kedua saya ucapkan terimakasih (lagi!!!) karena mereka sadar salah mereka apa …kebencian itu hanya sebuah mekanisme pembelaan diri ketika mereka merasa dipojokkan….wajar!!mungkin anda juga begitu ketika anda telah berbuat salah dan ada seseorang yang “mengingatkannya” maka anda akan emosi…sama halnya ketika anak kecil jatuh dan anda menertawainya, ia akan menangis…suatu pembelaan diri….

Saya aktif di dunia maya sejak kira-kira 3 tahun lalu…berbagai media social pernah saya coba…diawali dengan blog, plurk (sekarang sudah tidak aktif lagi), facebook, terakhir dengan blackberry saya aktif di bbm dan twitter…

Sedari kecil saya cenderung introvert..cenderung menyembunyikan masalah…sangat selektif memilih orang untuk bisa diajak berbagi masalah….ketika saya memendam semuanya, saya perlu pelarian…saya menjadikan media2 sosial tempat saya menumpahkan semua keluh kesah saya….tapi saya rasa tidak terkesan cengeng, sebab saya selalu menulis secara implisit…biarlah orang yang mengartikan tulisan-tulisan saya….
Sekali lagi saya tidak pernah memaksa anda untuk membaca status2 saya di jejaring social…saya juga tidak pernah memaksa anda untuk membaca blog saya…jika anda terganggu dengan semua aktifitas saya di dunia maya, cukup remove saya dari pertemanan anda..saya tidak perlu anda…

what the fuck u say, what the fuck the say, I’m on my (right) track!!!!!

3 titik hitam

Ketika semua bayang menjauh dari tubuh
Dan ketika semua angan enggan menyapa
Terbaring aku, terjebak aku
Di keheningan dalam ketiadaan


Kucoba cahayai ruang jiwa ini
Terus berharap dan terangi
Kucoba sembunyikan suara hati
Terus menampik dan berlari


Kutenggelam dalam kelam
Dan menjauh tanpa bayang
Kucoba menelan luka yang tak kunjung usai


Teriakan namamu
Dikesunyian hatiku
Meraba, merangkul suryamu
Dikehangatan jiwamu


Saat kebenaran tak lagi bermakna
Aku tersandar dan terdiam
Kemana akan kubawa diriku pergi
Semakin jauh, semakin rapuh


Lepaskan diri, jatuh membusuk
Biarkan aku, hilang .. Muak !


Terluka .. Aku .. Mencari

Wednesday, August 24, 2011

Serdadu Pengotan!!


Kami adalah tim didalam 4 tim ini..kami adalah :

Oponk…itu Saya..nilai saya sesukamu!!

Oka Mahendra…teman diskusi saya dari semester 1….beri dia bawang goreng maka dia akan mati…orang ini sangat solider dengan teman…kadang ke soliderannya tersebut mengorbankan dirinya sendiri….

Yuwono….Seorang pemikir… pemikirannya sangat amat jauh k depan…wajar, selama bermimpi dan berpikir belum ada pajaknya….ia 1 kelompok dengan saya…namun terkadang, otaknya yang beku dirajam oleh dinginnya Pengotan membuat saya naik pitam menghadapinya….kelebihannya ia mampu ber-remeh temeh khas NKRI…..

Aditya Pawitan….orang paling simple di kelompok ini…beri dia selimut, mie instan dan kartu remi maka dia bisa bertahan hidup…orang ini sangat mencintai almamaternya terbukti dari lamanya ia menggunakan jas almamater satu2nya…..mulai dari upacara, penyuluhan, hingga tidur pun, jas almamaternya masih melekat di badannya….berikan dia waktu 9 detik, dia bisa jatuh ke fase tidur dalam dengan waktu sesingkat itu…

Suwananta…seksi rohani di kelompok ini…kedekatannya dengan Tuhan membuatnya berani pergi ke toilet jam 2 pagi sekalipun….meskipun sempat “diintip” sepasang mata menyala saat laporan malam, orang ini tidak pernah gentar….dia juga ‘berjodoh’ dengan lalat2 disini..terbukti sudah 2 kali ia membeli makanan dengan tambahan daging lalat didalamnya…makanan kaya protein tentunya…

Agung PS…entah karena kelainan genetika atau karena ia memakai provider AXIS, orang ini sangat blak2an…terkadang bicaranya tidak dapat terkontrol…mungkin kalau teman2nya tidak sabar menghadapinya, ia bisa terdiagnosis fr.maxilla lefort 2…namun untuk urusan kerja dan tanggung jawab orang ini bisa dipercayakan….

Surya Pradana…”Poyok”nama yang disematkan ke dirinya...terkadang tubuh kurusnya tidak mampu menahan dinginnya Pengotan hingga tampangnya seperti orang “poyok”….orang ini pendiam, teman yang saya kenal sejak jaman ospek dulu….entah karena berteman dengan Agung blak-blakan atau karena ganti provider AXIS, orang ini juga mulai blak2an, meski intensitasnya masih jauh dibawah agung PS….

Budi….seorang teman yang simple, inisiatifnya kurang, “engken gen dadi” sering meluncur dari mulutnya…. namun bisa diandalkan untuk bekerja…jika mulai tertidur, maka mesin traktornya pun hidup *sebut saja itu mengorok*…mungkin jika ada orofaringeal tube disini, saya akan memasangnya di orang ini….untuk latihan triple airway maneuver, orang ini bisa dijadikan bahan percobaan jika sedang tertidur….

Rake dan Megadana….si pendiam…se tipe dengan budi hanya saja mereka tidak mengorok…
Kami tidak rajin seperti yang “dituduhkan” seorang teman…kami tidak pernah membuat laporan harian disini..kami tidak pernah membuat laporan kelompok disini….yang kami lakukan hanya bermain kartu,menonton film, nongkrong di warung sambil ngopi disertai dengan obrolan ringan dan gelak tawa, atau sekedar mengelilingi desa dengan sepeda motor dan tentu saja MENGANGKUT AIR jika pasokan air sedang minim….ada yang menikmati PGC ala rumah professor di Cempaga…ada yang menikmati PGC ala rumah sendiri….tapi kami menikmati PGC ala kami, ala Pengotan….thx to all serdadu pengotan 

HOWLING WOLF!!!!!!!!


“Individu…individu merdeka….individu…individu merdeka….” …..teriak ratusan orang disekeliling saya malam ini sambil mengepalkan tangan mereka ke atas….menunggu 4 orang diatas panggung yang akan membakar energy mereka….terkesan sangat militant….suasana ini makin riuh ketika yang ditunggu muncul diatas panggung…

yap,muncullah ricky siahaan, Sammy brammantyo serta Edy khemod…mereka memainkan intro sembari mengecek setelan alat music mereka masing2…dan semua masih semangat berteriak “Individu….individu merdeka” (penggalan dari lagu mengadili persepsi milik Seringai)….kemudian tibalah sang vokalis, arian 13 d atas panggung….ia langsung menyapa kami sang penonton dengan kalimat “apa kabar semua??sehat??apakah semua baik2 saja??”…sekaligus menyanyikan lagu pertama mereka Berhenti di 15…. mereka pun melanjutkan malam ini dengan beberapa lagu andalan mereka seperti mengadili persepsi, kilometer terakhir, skeptical, citra natural, dilarang di bandung, alcohol, serigala militia serta lagu ini tidak sependek jalan pikiranmu….

mereka tidak hanya berjingkrak di atas panggung…mereka tidak hanya bermain music..mereka menyuarakan sesuatu…mereka membahas hal2 yang sedang hangat berkembang di masyarakat…mereka mengaitkannya dengan lirik2 lagu mereka yang memang membahas realita, membahas masalah social (saya suka ini!!!)…sebut saja ketika mereka akan menyanyikan “lagu ini tidak sependek jalan pikiranmu”, mereka mengaitkannya dengan keputusan walikota Bogor yang melarang pembangunan Gereja di jalan dengan nama bernuansakan Arab..hell yeah…Pikiran si pembuat keputusan tersebut memang lebih pendek dari tersebut (catat : lagu ini hanya berdurasi 10 detik!!)….lain lagi ketika Arian menyoroti banyaknya wanita2 yang termakan mode, melupakan naturalitas mereka sebelum menyanyikan lagu “Citra Natural”….mesti dibalut music yang keras, hal ini tidak mengaburkan pesan yang mereka sampaikan terhadap para pendengarnya….

Ahhh..it awesome!!!!sangat mengasikkan menonton mereka…saya larut ikut berteriak sekencang2nya ditengah2 massa yang makin beringas seiring berjalannya waktu….sementara teman saya sibuk membidik panggung, berusaha mendapatkan sudut dan momen yang untuk mengambil gambar…namun ia tetap waspada terhadap pergerakan para serigala militia disekitarnya, berusaha mengamankan kamera 10 jutanya…

Mereka berhasil membakar kami…mereka berhasil menghanyutkan kami….saya bisa melupakan permasalahan yang saya rasakan belakangan ini….inilah terapi energy saya…sangat menyenangkan dapat berada disini, ditengah2 serigala militia Bali…bisa dikatakan inilah band perform terbaik yang pernah saya tonton selama ini…thx SERINGAI..thx Serigala Militia Bali….

Friday, August 19, 2011

PGC-19 Agustus 2011

“Siapkan semua keluh kesah dan pertanyaanmu selama 6 tahun terakhir, nanti kita tanyakan kepada pak dekan”, ucap seorang teman saya dalam menghadapi pertemuan antara mahasiswa tingkat akhir dengan pihak dekanat….seperti biasa, pandangan saya pun berubah menjadi skeptis “ah, acara ini tidak lebih dari acara remeh temeh khas Indonesia, tidak akan ada solusinya”…saya sendiri memiliki satu pertanyaan selama ini yang saya belum temukan jawabannya…pertanyaan saya itu tentang SPP ke-13

Dan, tibalah hari ini, jumat 19 Agustus 2011…bertempat di balai desa Penglipuran, desa yang cukup “istimewa” menurut saya dengan penataan bangunan dan struktur desa yang “ancient” dan kini menjadi salah satu objek wisata andalan Kabupaten Bangli….Seperti biasa, pertemuan diawali dengan patokan jam produksi Indonesia, jam karet!!!entah siapa yang mengSMS, menyarankan datang jam 8 di acara ini, nyatanya saya berangkat jam 8.15 dari desa Pengotan, hingga di Penglipuran acara ini belum dimulai…

Dari beberapa permasalahan yang dilontarkan teman2, bisa saya simpulkan beberapa dari kami memiliki permasalahan yang sama…diantaranya berupa SPP ke 13, tempat parkir di RSUP Sanglah, Ruang koas, UKDI, serta pendanaan PGC….

SPP ke-13..yup, sebelumnya saya sempat menulis tentang hal ini…hal ini juga sudah saya pertanyakan ke dosen pembimbing saya, dan pada hari ini juga dipertanyakan ke dekan….hal yang mengganggu saya, bukan pada jumlah uang yang saya setorkan untuk membayar SPP, sebab itu uang bapak saya, sementara bapak saya sendiri tidak ada complain ketika saya meminta uangnya untuk membayar SPP…yang saya masalahkan adalah uang tersebut kemana larinyaaa???jika bukan buat kami, para mahasiswa semester akhir, lalu buat sapa???...pak dekan menjawab, “kami sudah perjuangkan, itu keputusan rektor, tapi sudah kami perjuangkan mengenai ini”…..jika diperjuangkan, berarti uang tersebut memang tidak kembali ke kami lagi dalam bentuk fasilitas apapun dan memang tidak ada yang mengetahui kemana larinya uang kami…sekian, terimakasih…

Tempat Parkir di RSUP…yup, krusial!!!ketika kami mesti membaca rambu2 baru di RSUP ini….mungkin pak polisi dengan jabatan tertinggi pun tidak mengetahui ada rambu-rambu baru..ko ASS dilarang parkir!!!..hanya ada disini..di rumah sakit yang membesarkan kami….sebenarnya saya tidak mempermasalahkan hal ini, sebab saya pengguna sepeda motor yang notabene membutuhkan tempat parkir lebih kecil….seorang teman saya mengemukakan unek2nya “kalau memang kami dengan status pelajar dilarang parkir, kenapa hanya KOASS yang terpampang di rambu itu, bagaimana dengan anak-anak AKPER maupun AKBID??”….kemudian dokter dari perwakilan RSUP menjawab dengan singkat, “nanti kami perbaiki”….dari sekian jam saya di tempat ini, ini merupakan satu2nya JAWABAN yang saya dengar...padat, tegas dan bermakna….

Ruang KOAS..maaf, saya secara pribadi (entah dengan teman lain) tidak perlu ruang koas seperti hotel bintang 5 seperti yang bapak sebut…memang diantara dari kami ada yang bertingkah membuang sampah sembarangan di ruang koas dan sebagainy…tapi mohon jangan digeneralisir masalah ini….tidak semua dari kami seperti itu….lebih bijak rupanya jika toilet dan kamar mandi di ruang koas ini ditambah….sebab banyaknya jumlah koas, jika harus ditopang hanya dengan 3 kamar mandi, sepertinya tidak layak..

UKDI….benar, kami akan melaksanakan UKDI dengan system baru, berbasis computer…namun jawaban yang saya dapatkan cukup bijak disini…”persiapkan diri anda baik2, nanti terserah system apa yang digunakan, kalian pasti bisa melewatinya”….cukup bijak…

Pendanaan PGC…seorang teman saya menanyakan sedikitnya dana yang kami dapatkan untuk pelaksanaan PGC ini..setiap desa memperoleh 2 juta rupiah…setelah dikebiri disana sini dengan alasan pajak, uang ini menyusut menjadi 1,7 jutaan….di masa sekarang ini, saya kira tidak akan bisa membuat apa dengan ini…mau buat percontohan WC misalnya,dengan mudah saya akan menjawab, dana itu tidak cukup….kami mendapat jawaban, dana ini hanya dana pancingan, biarlah masyarakat ikut berpartisipasi didalamnya….saat APBD daerah sudah tersusun, susah sepertinya jika kami mesti masuk didalamnya di tengah2 jalan seperti ini…sudahlah, saya dan teman2 akan berusaha memaksimalkan 1,7 yang kami dapatkan….

Sudahhh, tidak usah serius, ini Cuma tulisan saya….saya tidak pandai berdebat…saya tidak pandai berbicara….saya takut terbawa emosi jika berbicara langusng…..saya lebih nyaman menulis dalam menyampaikan sesuatu….dan tulisan inilah yang menghiasi benak saya sekarang, jumat 19 Agustus 2011…

Wednesday, August 17, 2011

ini semua tentang waktu

Lorong sunyi, tembok putih, tempat tidur dan selimut tertata rapi menemaninya disini….terkulai ia dengan jarum yang tertancap di pembuluh darahnya serta rangkaian kabel yang menempel di dadanya…pembuluh darahnya disesaki oleh cairan dari luar tubuhnya….4 jenis cairan bergabung di jarum itu, berusaha mengisi tiap celah pembuluh darahnya yang hampir kolaps…..sesekali dadanya berontak ingin melepaskan diri dari alat yang mengatur nafasnya….kupingnya dipekakkan oleh suara monitor yang terus mengirimkan sinyal tepat diatas kepalanya….bibirnya kering, tidak sanggup untuk berucap…matanya tertutup rapat, sesekali membuka, nanar, tak mampu mendeskripsikan tempatnya sekarang…namun apa daya, ia hanya mampu terdiam…ia tunduk…tunduk terhadap mesin yang mengatur nafasnya…tunduk terhadap semua alat2 canggih di sekitar tempat tidurnya…tunduk terhadap beberapa pasang mata yang terus mengawasinya tanpa henti…..menunggu waktu…menunggu pintu surga terbuka…menunggu malaikat menjemputnya….hanya masalah waktu….

-suatu renungan singkat yang saya peroleh saat saya sedang bertugas di ruang perawatan intensif-

Friday, August 12, 2011

PGC-THX



Pagi ini saya terbangun, masih bertahan dalam dekapan sleeping bag, kaos kaki, jaket tebal dan tutup kepala….tiba2 otak saya yang dirajam oleh dinginnya udara Pengotan yang melaknat, sperti terlecut oleh kejadian kemarin, ketika saya mengunjungi rumah kakek Purud….langsung saya mengambil Blackberry saya…dengan jari2 yang kebas digigit dingin, saya pun memencet tombol2 kecil itu seraya mengetikkan “Yang ingin menyumbangkan dana, bahan, makanan, pakaian, selimut, sembako atau obat2an untuk bakti social, bisa hubungi saya..terima kasih”….cukup singkat, namun bermakna bagi saya…segera saya mengirimkan ke semua kontak di BB ini…toh tidak ada salahnya, juga gratisan….

hingga sore, BB saya terus menyalak, memberikan tanda bahwa ada BBM masuk…beberapa orang merespon untuk ikut masuk ke kegiatan ini…saya berencana simple, jika saya mendapat sedikit, maka saya akan menyalurkannya secara pribadi, langsung ke orang2 yang membutuhkan….dan jika saya mendapatkan lumayan banyak, saya akan menambahkannya ke program posyandu lansia…tentu, bagi saya pribadi, lansia2 tersebut pantas untuk diberikan sesuatu…

tak disangka, hanya berselang 1 hari, sudah terkumpul lumayan banyak..sudah terkumpul beras 100 kg lebih…minyak goreng 50 liter…mie instan 4 kardus….kopi instan 250 sachet….teh 100 sachet (@5 pcs)…telur ayam….pakaian layak pakai….serta uang cash….uang ini pun saya pakai untuk membeli tas kresek serta obat2an yang saya rasa perlu dalam pelayanan kesehatan ini….semua barang saya paketkan sebanyak 50 paket, sebanyak jumlah lansia disini….saya segera mengkoordinasikan apa yang saya dapatkan ini dengan pihak puskesmas pembantu, kader posyandu serta kelian banjar Delod Umah tempat akan dilaksanakannya pelayanan kesehatan ini…

Tibalah hari yang ditunggu…kamis, 11 Agustus 2011..hari inilah yang saya tunggu…hari dimana saya bisa “sedikit” membantu meringankan beban warga banjar Delod Umah desa Pengotan..Sekitar jam 8 pagi, saya dan beberapa teman sudah menuju pasar Pengotan, tempat akan diadakannya pelayanan kesehatan ini….nampak beberapa lansia sudah menunggu sambil berjemur menghangatkan diri mereka….kami segera menambahkan paket paket yang kami buat dengan pakaian2 tambahan yang dibawa teman2 saya seraya menunggu para kader posyandu dan bidan desa….

akhirnya sekitar jam 8.30 acara dimulai…dimulai dengan penimbangan berat badan lansia, pelayanan kesehatan, pemberian obat atau injeksi, serta pemberian sembako serta pakaian kepada mereka….pelayanan ini berlangsung lancar dan tertib….terdapat sedikit kelucuan ketika rata2 lansia ini pendengarannya sudah berkurang…sering terjadi salah paham antara kami dan para pasien lansia ini….nada bicara kami pun terpaksa kami tingkatkan agar mereka mendengar dan paham maksud kami….tersirat raut gembira di sela2 kerutan wajah tua mereka…wajah2 lugu yang bersinar….



apa yang kami berikan memang tidak banyak…namun saya secara pribadi sangat amat bangga dengan kerja hari ini….saya sering memimpin suatu kegiatan selama mahasiwa….bahkan jauh lebih besar skalanya dibanding dengan ini….entah apa penyebabnya, saya sangat bangga hari ini…saya sangat bersyukur diberi kesempatan untuk menyalurkan sumbangan2 para donatur itu…terimakasih TUHAN….terimakasih warga br.Delod Umah Pengotan…terimakasih semua donatur…terimakasih untuk tim PPD 69-Pengotan 1…TERIMA KASIH!!!!!

Sorry

Kutemui pagi yang bersinar….Membawaku kembali bersama dirimu yang tak seharusnya ada di sampingku dan tersenyum manja……Benarkah kau yakin aku harus mencoba katakan apa yang tlah kau rasa….Maafkan diriku sahabatku….. Tak pernah kubayangkan semua ini berbeda…. Ternyata begitu cepat kau ubah semua……Sorry sorry dia mencintaiku Lebih dari dia mencintaimu…..Maafkan dirinya bersamaku……Apakah semua akan baik saja??Saat kedua mata bercerita….Hangat pelukan yang pernah ada…..Genggam erat tanganku berkata….Benarkah kau yakin aku harus mencoba katakan apa yang tlah kau rasa…..Maafkan diriku sahabatku….sorry..sorryyy

Thursday, August 11, 2011

PGC - membeli bahagia?


Hmffttttttt….apa yang bisa saya katakan??TIDAK ADA!!!!!saya tertegun disini…..

Pagi ini saya berniat mencari keluarga binaan….saya pun memacu motor saya melewati jalan aspal ini menuju jalan setapak tanah berdebu dihiasi rumput2 liar serta didampingi oleh lahan2 olahan warga…saya bersama seorang teman saya yang duduk di boncengan saya, segera mencari2 rumah2 diantara lahan2 itu….

tiba2 mata kami tertuju pada bangunan reot di tengah ladang..teman saya pun menyarankan saya untuk berhenti di rumah ini….saya segera menyetujuinya….dan seperti biasa, beberapa anjing menyambut kedatangan kami dengan hangatnya….kami tidak menghiraukannya, dan segera masuk ke rumah itu…rumah itu terdiri dari 2 bangunan (yang sama2 reotnya)..satu bangunan dari bedeg (anyaman bambu) beralaskan tanah dan beratapkan jerami…satu bangunan lagi terbuat dari batako, berlantaikan semen dan beratapkan seng…masing2 rumah tersebut tidak lebih dari 5x5 meter luasnya….dan ada cubang (tempat penampungan air) di halaman itu…halamannya berdebu, namun tampak beberapa tanaman yang cukup berguna, seperti ketela dan jambu menghiasi halaman itu….

kemudian muncul lah seorang nenek menyambut kami…nenek lusuh, dengan baju yang saya rasa jarang sekali dicuci, memakai tongkat dan mengunyah sirih….ia Nampak heran dengan kedatangan kami…kami berusaha menjelaskan, namun nampaknya pendengarannya terganggu, sehingga kami mesti teriak2 di hadapannya…menyusul datanglah 2 orang kakek yang saya taksir umurnya diatas 70 tahun dengan pakaian dan kondisi yang cukup lusuh…mereka juga berusaha menyambut kami, namun dengan pendengaran mereka yang kurang, komunikasi kami terhambat dan rupanya suara kami yang hampir bisa dikatakan berteriak ini, apalagi ditambah dengan gonggongan anjing yang tak henti2nya, mengundang seorang tetangga mereka datang menemui kami….

dari tetangga inilah, kami banyak mendapatkan info tentang kakek nenek ini…ternyata mereka bertiga bersaudara….2 kakek ini tidak pernah menikah…nenek ini pernah menikah, namun sudah cerai…alhasil mereka tinggal bertiga…kondisi mereka memang sakit2an…hanya 1 yang masih lumayan kuat, bernama kakek Purud….kakek Purud inilah yang “menghidupi” 2 saudaranya ini…beliaulah yang bekerja serabutan demi mendapat sesuap nasi…beliau juga yang memasak nasi serta sayur mayur untuk kebutuhan sehari2…..listrik mereka dapatkan dari tetangga mereka…air mereka dari air hujan…..

dari info yang saya dapat, keluarga ini merupakan keluarga angkat pak bupati…dan setiap bulan mereka memang mendapat santunan sembako di posyandu lansia…..namun faktanya saya mendapati kondisi mereka seperti inii…saya sebagai manusia juga memiliki rasa iba….saya membayangkan apa jadinya jika saat malam hari salah satu dari mereka sakit, apakah mereka bisa membawanya ke pusat pelayanan kesehatan??meningat tidak adanya sarana transportasi yang mereka miliki dan jarak antar tetangga yang cukup jauh….

miris melihat hal ini….sedih…..ketika dimana saya pernah membeli bahagia, menghabiskan 125 ribu saya untuk bermain tembak2an atau mungkin 50 ribu saya untuk secangkir kopi, di pihak lain, mungkin 10 ribu sangat berarti bagi mereka….saya pun secara pribadi otomatis membelikan mereka sembako…ditambah dengan teman2 lain, sembako pun semakin banyak….memang tidak cukup untuk sebulan, namun setidaknya kami ada perhatian terhadap mereka….terlintas ide untuk memberikan sesuatu yang lebih pada mereka….saya pun segera mengirimkan pesan ke semua kontak di BB saya untuk ikut berpartisipasi…beberapa respon pun berdatangan,..kini saya dan teman2 sedang menunggu sumbangan2 itu..berharap jumlahnya lumayan banyak dan berguna bagi mereka….

saya sempat bercerita tentang ini kepada kakak saya, ia mengatakan dengan singkat “dan jangan pernah berpikir bahwa mereka tidak bahagia”….simpel…yaa, kebahagiaan tidak bisa diukur dengan harta benda….tidak bisa diukur dengan apapun….saya bisa menilai hidup mereka tidak bahagia dan terbelakang…namun saya tidak mengetahui isi hati mereka, mungkin mereka hidup dengan bahagia, tulus menjalani hidup dengan kasih sayang 3 bersaudara ini…what can I say???

semoga mereka bahagia dengan hidupnya…

PGC – pelajaran tentang hidup

PGC, PPD atau nama lazimnya KKN, adalah proses terakhir (sebelum UKDI) yang mesti saya lewati untuk menambahkan gelar dokter di depan nama saya….PGC kali ini bertempat di kabupaten Bangli…awalnya saya sempat kesal dengan program ini…

pertama, karena bertempat di Bangli….Bangli, belum genap 2 minggu sebelum saya PGC, terjadi kerusuhan disana….pertikaian antar warga yang bermula dari masalah sepele dan berakhir dengan tewasnya seorang warga….hal ini jelas mengusik saya, karena saya akan tinggal disana selama 1 bulan….

kedua, karena penempatan kami diacak…biasanya, tiap PGC menggunakan kelompok diskusi….tapi kali ini tidak….bukan maksud saya tidak mau membaur dengan teman2, namun setidaknya saya lebih mengenal teman 1 kelompok diskusi saya…saya mengetahui watak2 mereka….saya yakin saya bisa bekerja dengan mereka selama sebulan ke depan ini….setidaknya jika saya 1 kelompok dengan teman diskusi saya, masalah pertama sudah teratasi, yaitu adaptasi kelompok kerja….sudahlah, hal ini sudah terjadi, dan sebagai mahasiswa “alim” khas Bali, kami pun menerima keputusan dekanat itu…

tibalah hari H…saya beserta 38 orang lainnya ditempatkan di ujung kecamatan Bangli, yaitu di desa Pengotan…kami terbagi lagi menjadi 4 kelompok yang membawahi 8 banjar yang ada di Pengotan…..kami diberikan “tempat tinggal” berupa puskesmas pembantu dan balai desa….yang laki2 di balai desa dan yang perempuan di puskesmas pembantu….desa ini, layaknya desa2 lain d daerah pegunungan mempunyai permasalahan bagi kami (orang2 yang lama tinggal d denpasar)…udara disini dingin!!!bahkan jam 5 sore pun kabut sudah turun menyelimuti desa ini…..penduduk disini juga terkesan sepi, mereka umumnya memiliki pondok2 yang tersebar di ladang2 mereka…..dan permasalahan utama yang kami hadapi adalah minimnya air!!yaaa, disini tidak ada akses PDAM…bahkan sumber mata air pun minim…warga memanfaatkan air hujan yang ditampung dalam bak besar, sesekali mereka mesti membeli air seharga 130 ribu 1 truk…..

ketika saya ditempatkan disana, saya berpikir “seandainya saya diberi 10 orang teman pilihan saya disini, saya bisa berbuat sesuatu untuk daerah ini”…seketika muncul ide2 gila saya beberapa kegiatan yang mesti saya lakukan…hal pertama, tentu saja, kami mesti menyiapkan benteng kami, tempat menginap serta tempat meringkuk kami dari serangan diginnya Pengotan….

di hari pertama kedua, saya sempat kecewa dengan beberapa orang teman saya….dari 20 orang laki2 (jika beberapa orang diantaranya tetap bisa dikategorikan laki2), hanya sebagian yang benar LAKI-LAKI…..disinilah saya bisa menilai teman2 saya sebenarnya, ketika kami ditempatkan dalam posisi sulit…..beberapa orang memiliki inisiatif tinggi, etos kerja yang hebat serta memiliki inovasi tinggi…saya sangat hargai orang2 ini….beberapa orang tidak memiliki inisiatif, namun giat bekerja…saya suka orang2 ini…..beberapa orang terkesan banyak omong, namun juga cakap dalam bekerja….saya salut dengan orang2 ini, seimbang lah...nah ada juga yang selalu terlambat, tidak bekerja, banyak omong atau sekarang mengatakan ya, tapi kenyataan tidak…ini tai namanya…perlu saya ulangi?..yup…TAI….

saya rasa banyak teman2 saya yang hanya iri ato ikut2an dengan teman di desa lain….keadaan kami memang cukup timpang….sementara kami deitempatkan di desa yang bahkan tidak ada airnya, teman2 kami di desa lain ada yang mendapatkan base camp di rumah seorang professor ortopedi dosen kami, serta ada yang mendapat penginapan untuk base camp mereka…..WTF dengan itu…..menurut saya, inilah PGC…inilah saatnya terjun ke masyarakat…bekal PTT nanti…lupakan fasilitas mewah…lupakan semuanya…..we learn how to survive here..PENGOTAN!!!

Saturday, August 6, 2011

B-4


Awalnya kami merupakan sekumpulan mahasiswa dari latar belakang, daerah, serta budaya yang berbeda….awalnya kami hanya sekumpulan mahasiswa yang disatukan di dalam bilik 4x4 meter ini….kami dipertemukan setiap hari….kami “dipaksa” berdiskusi setiap hari yang jelas2 bukan kebiasaan kami semenjak SMA..tak pelak di masa2 awal kuliah, diskusi kami cenderung kaku, terkesan hanya menyelesaikan learning task dan self assessment yang tersaji d depan kami, jarang disertai dengan gelak tawa…

Kami adalah
Astika Putera alias OPONK…itu saya!...Opik Mahendra mahasiswa asal luar pulau, seorang teman yang simpel…Oka Mahendra selalu susah bangun pagi, namun selalu datang terpagi jika ujian…dialah yang mencarikan kami bangku ujian…Darma Yuda cukup pintar, pandai berdiskusi, mungkin itulah letak kelebihannya, di mulutnya….Diah Witari seorang vegetarian, kadang2 sedikit tidak nyambung…Dian Lestari selalu menjadi bahan ejekan teman2 laki2…karena rekornya 20 tahun menjomblo…ia pernah kami buat menangis…Mustika Dewi seorang vegetarian garis keras, tutur katanya bak putri keraton solo jika tidak ingin dibilang lambat….Dwija Pratiwi layaknya ibu bagi kelompok ini…pemikirannya dan penampilannya dewasa, jika tidak ingin disebut tua…Pramitha Dewi si penakut..bahkan ia tidak berani memakai charger teman, walopun untuk seri HP yang sama…Nova Diantari pernah pingsan saat diskusi…maaf nov, saya murni menggendong, tidak ada memegang badanmu yang lain..hahahah..Simran a.k.a Simi, warga Malaysia yang ikut kelompok kami…kelebihannya dalam berbahasa inggris, kadang kami manfaatkan sebagai kamus di kelompok ini…Muhammad Mahir, manusia ini hanya beberapa saat diantar kami hingga lenyap tak tahu rimbanya..

Dengan berjalannya waktu, kemampuan diskusi kami semakin bertambah seiring dengan makin akrabnya antar personel SGD….terkadang porsi becanda kami jauh lebih banyak dibanding porsi diskusi kami…terlebih jika fasilitator tidak datang….tak jarang kami mendapat “ketukan halus” dari fasilitator SGD sebelah guna meredam volume suara kami….

Kami pun makin mengenal pribadi masing2 individu…begitu banyak keunikan diantara anggota SGD ini….kedekatan kami tidak hanya berhenti di bilik sgd itu…d ruang pleno, d kantin bahkan kami sering keluar bersama2 diluar aktifitas kampus….kami bercanda seakan tidak ada sekat pembatas diantara kami…terkadang memang berlebihan…meskipun beberapa kali sempat sampai ada amarah, air mata dan emosi diantara kami, namun tetap semua itu kami anggap sebagai wujud kasih sayang diantara kami…

Kami bangga dipertemukan di DIMORPHIX…kami bangga dipertemukan di bilik SGD ini….

Bagi kami, SGD B4 kemarin, hari ini, esok dan selamanya…..