Wednesday, August 26, 2009

menikmati peran TUHAN

Sejak tahun 2002, sekelompok orang dengan arogannya memilih menjadi TUHAN berlandaskan agama....orang2 yang saLah tafsir akan kitab suci mereka sendiri....dengan arogannya tetua mereka mencak2 di tipi, dimanapun ada antek2 amerika serikat, siLaken dibunuh...buSet dah...orang tua udah bau tanah dan mendekati neraka ini kok malah makin ngawur ngomongnya....apapun aLAsannya, menurut saya SANGAT AMAT SALAH klo ada orang yang membenarkan adanya pembunuhan....memangnya dia siapa?....dia juga hanya manusia biasa ciptaan TUHAN yang saya yakin tidak lupuT dari kesaLahan...sudah sepantasnyaLah dia tidak berusaha menyamai penciptanya iTU....Anehnya lagi, seTiap ada bOM meLedak, dia juga mengatakan bahwa orang2 pengebOM ini akan masuk surga dengan tenang.....hhfff...dia pikir dia siapa bisa menentukan hidup mati seseorang dan menentukan seseorang masuk neraka ato sorga...daMN....dunia tidak sependek jaLan pikiran anda kek..

Friday, August 14, 2009

BALI milik SIAPA?

Pertanyaan bodoh ini telah lama berputar2 mengisi ruang tengkorak saya....

PERTAMA saya rasa bali kini kembali DIJAJAH bangsa luar....coba liat di sekitar areal persawahan dan di tempat2 yang memiliki pemandangan yang bagus, biasanya nyempil rumah mewah yang sering kita sebut sebagai viLLA...Siapa yang punya itu?orang BALI kah?saya ragukan itu...Orang luar Bali-kah?mungkin........Orang Luar negeri?saya yakin itu.......Orang2 lokal kita hanya dipekerjakan sebagai pekerja disana...Entah sebagai tukang bangunan, penjaga rumah, pembantu atau supir mereka...

KEDUA saya rasa masyarakat bali ”tidak bisa” berwisata ke mana2...sebab tempat2 wisata di BALI memang disetting untuk wisatawan luar negeri!!Bayangin aja, untuk lihat hewan2 lagi tiduran aje kita mesti bayar mahal...Untuk lihat burung lagi BAB juga mesti bayar mahal...Apalagi mainan air sambil naik perosotannya nambah mahal lagi....Otomatis masyarakat lokal menengah ke bawah hanya mampu berwisata alam semisal ke pantai atau gunung...Itupun tanpa membeli apa2, sebab walopun tidak bayar tiket masuk, klo sudah disetting menjadi tempat wisata, harga2 disekitarnya pun otomatis menigkat secara signifikan.

KETIGA tentu saja masalah bahasa

Jadi menurut saya BALI milik mereka2 aja n kita sebagai masyarakat lokal hanya sebagai ”wisatawan di rumah sendiri”

DIMANA BUMI DIPIJAK DISANA LANGIT DIJUNJUNG

Teringat akan dunia saat masih duduk di SD....Kita dijejali berbagai macam peribahasa yang harus kita hapalkan kalimat serta maknanya.....Sebab, akan keluar setiap ujian BAHASA INDONESIA...Salah satu peribahasa yang saya ingat adalah peribahasa diatas (sepertinya seperti itu, maap bila terjadi kesalahan penulisan sebab buku 1001 peribahasa saya telah hilang dari dulu).

Peribahasa tersebut menurut saya sudah tidak relevan lagi pada jaman sekarang....Coba liat, kini BALI menjadi tujuan wisata dunia....Begitu banyak wisatawan masuk ke BALI tiap hari...Namun apa yang terjadi???Apakah mereka menjunjung langit BALI sebab mereka memijak tanah BALI???tentu TIDAK.......Malah kita yang menjunjung langit mereka walopun kita memijak bumi kita sendiri!!!!....IRONIS....Para pedagang acung yang tidak mengerti bahasa luar pun, sangat antusias mengucapkan sepatah dua patah kata dalam bahasa luar yang meski tenses dan grammar nya amburaduL...TRAE DIS SE....atao BAE MI SE kerapkali kita dengar di daerah objek2 wisata.....

Kalo kita berpijak dengan peribahasa tersebut (sebab peribahasa merupakan peninggalan dunia bahasa yang wajib kita lestarikan) besok2 kita mesti merubah pola pikir kita....Jadi setiap pedagang acung atopun masyarakat BALI lainnya harus menggunakan bahasa BALI dalam menghadapi wisatawan...COBA NE, BELI NE SIK, NGERTI CI?, CI CI CANG CANG, MEN CI NGERTI MAKASI, MEN SING SING KNAPE.....Merekalah yang seharusnya mempelajari bahasa kita....

Lagian, klo masyarakat BALI pergi keluar negeri, apakah mereka menyambut kita dengan bahasa BALI ato INDONESIA?...Tentu TIDAK...Kita juga yang mesti menggunakan bahasa mereka, sebab kita memijak tanah mereka.....