Thursday, May 14, 2009
ERNESTO RAFAEL GUEVARA de la SERNA
Pernahkah anda melihat foto disamping ini???Salah satu karya Alberto Korda yang diambil pada tanggal 5 Maret 1960 ini menampilkan sesosok pahlawan bagi kaumnya di Kuba sana. Foto ini menjadi sangat populer, menjadi ikon pemberontakan, ikon perlawanan terhadap sebuah rezim. Di Kuba, foto inilah yang menghiasi mata uang, perangko bahkan dinding kelas (gambar pahlawan klo disini) hingga sekarang. Di sekitar kita, mungkin kita menjumpai stiker bergambar foto ini yang ditempel ngawur entah itu di motor, helm maupun tembok2. Saya yakin masih banyak yang belum mengetahui foto siapakah itu.
ERNESTO RAFAEL GUEVARA de la SERNA lahir pada 14 Juni 1928 di Rosario, Argentina. Ia merupakan anak tertua dari 5 bersaudara. Ia terlahir dari orang tua yang memiliki koleksi sekitar 3000 buku, hal ini membuat ia rajin membaca buku semenjak kecil. Mulai dari buku ketokohan Nehru, Lenin maupun buku Sigmund Freud. Ia mengidap asma. Teman2 sekolahnya sering memanggilnya Chancho (babi) sebab ia jarang mandi serta jarang mengganti baju.
Pada tahun 1948, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran di Universitas Buenos Aires. Namun ia sempat cuti setahun pada tahun 1950 untuk pergi bersama seorang temannya, mengendarai sepeda motor menuju daerah2 kumuh di Amerika Selatan untuk menjadi sukarelawan di pusat2 penanganan lepra. Pengalamannya ini dituangkannya ke dalam buku yang berjudul The Motorcycle Diaries yang nantinya menjadi best-seller.
Tahun 1953 ia menamatkan kuliahnya dan kini ia bergelar dokter!!! Kemudian ia kembali berkeliling Amerika Selatan untuk menjadi sukarelawan di daerah2 kumuh serta bekerja di beberapa rumah sakit. Sekitar tahun 1955, ia pergi ke Meksiko. Disini ia bertemu dengan Fidel dan Raul Castro, dua saudara warga Kuba yang merupakan musuh bebuyutan Amerika Serikat. Karena kesamaan pandangan dan ideologi, akhirnya ia ikut serta dengan pasukan Fidel Castro dalam menggulingkan diktator Kuba, Fulgencio Batista. Meletuslah perang selama 2 tahun yang dimenangi oleh pasukan Fidel Castro (bayangkan pasukan Fidel Castro hanya 82 orang kaum minoritas, namun dengan semangat juang serta taktik jitu yang disusun oleh Ernesto Guevara, akhirnya mereka menang melawan pasukan pemerintah!!!).
Pada saat perang, Guevara dihadapkan pada dilema antara tetap bertugas menjadi dokter atau meninggalkan peran dokter demi bangsa dan negaranya. Ia berkata “I was confronted with the dilemma of dedicating myself to medicine or my duty as a revolutionary soldier. I had in front of me a rucksack full of medicine and a ammunition case, the two weighed too much to cary together. I took the ammunition and left the rucksack behind”. Anjrit, bener2 berjiwa patriotik orang satu ini!!!!
Setelah menang, Fidel Castro dan Guevara merupakan 2 sosok paling terkenal di seantero Kuba. Mereka dielu2kan warga, dianggap sebagai dewa penyelamat dari kediktatoran rezim Batista. Namun seiring berjalannya waktu, dwitunggal tersebut mulai pecah kongsi (istilah jaman sekarang). Akhirnya Guevara keluar dari pemerintahan, pergi berkeliling ke beberapa negara seperti Bolivia dan Kongo, dan ikut membantu pemberontakan2 yang terjadi di negara itu (dasar pemberontak!!).
Namun sayang, ketika ikut pemberontakan di Bolivia, ia tertangkap oleh pasukan khusus Amerika dan karena tidak maw bekerja sama, ia ditembak mati tanggal 9 Oktober 1967. Kata2 terakhirnya adalah “I know you have to kill me. SHOOT, coward, you are only going to kill a MAN!!!”. Setelah ia meninggal, tangannya dipotong untuk meyakinkan dunia bahwa ia telah meninggal. Ia kemudian dimakamkan secara rahasia. Selamat jalan Che. Semoga kelak lahir Guevara baru. Namun sepertinya susah. Heehe. Liat aja tuh mahasiswa Kedokteran Fakultas Udayana, kagak ada yang peduli ama masalah sekitar!!!Mereka Cuma asik baca materi dan maen Facebook!!G ada yang peduli ama bangsa dan negaranya sendiri!!!
Labels:
my idol
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ya gmana dnk ponk...kalo mau ke medan perang mau jadi apa??tukang angkut mayat?kayaknya ndak kurangan deh tukang angkut mayat....makanya belajar dulu jadi dokter yang bener biar ntar kalo dah tamat bisa mengabdi dengan benar tanpa kena kasus ini itu...
ReplyDeleteyep, bener banget kata rio... klo gak salah penulis blog ini juga termasuk mahasiswa fk unud, yang asik baca materi n gak peduli ama masalah sekitar... hehehehe... klo menurut aku nieh, dengan berbuat baik sekecil apapun, yang mungkin kita sendiri gak sadar, kita uda nyumbangin sesuatu kok buat kemajuan negeri ini, termasuk buang sampah pada tempatnya, dengan baca buku (bwt nambah daftar masyarakat indonesia yang bermutu) n facebookan(utk mempertahankan persatuan dan kesatuan serta hubungan diplomatik antar negara)..
ReplyDeletebukan begitu maGsuTku teman2..menurutku mahasiswa terlalu retreatisme..seharusnya bisa lebih inovatif (klo pemberontak terlalu ekstrem)
ReplyDelete