Thursday, August 11, 2011

PGC – pelajaran tentang hidup

PGC, PPD atau nama lazimnya KKN, adalah proses terakhir (sebelum UKDI) yang mesti saya lewati untuk menambahkan gelar dokter di depan nama saya….PGC kali ini bertempat di kabupaten Bangli…awalnya saya sempat kesal dengan program ini…

pertama, karena bertempat di Bangli….Bangli, belum genap 2 minggu sebelum saya PGC, terjadi kerusuhan disana….pertikaian antar warga yang bermula dari masalah sepele dan berakhir dengan tewasnya seorang warga….hal ini jelas mengusik saya, karena saya akan tinggal disana selama 1 bulan….

kedua, karena penempatan kami diacak…biasanya, tiap PGC menggunakan kelompok diskusi….tapi kali ini tidak….bukan maksud saya tidak mau membaur dengan teman2, namun setidaknya saya lebih mengenal teman 1 kelompok diskusi saya…saya mengetahui watak2 mereka….saya yakin saya bisa bekerja dengan mereka selama sebulan ke depan ini….setidaknya jika saya 1 kelompok dengan teman diskusi saya, masalah pertama sudah teratasi, yaitu adaptasi kelompok kerja….sudahlah, hal ini sudah terjadi, dan sebagai mahasiswa “alim” khas Bali, kami pun menerima keputusan dekanat itu…

tibalah hari H…saya beserta 38 orang lainnya ditempatkan di ujung kecamatan Bangli, yaitu di desa Pengotan…kami terbagi lagi menjadi 4 kelompok yang membawahi 8 banjar yang ada di Pengotan…..kami diberikan “tempat tinggal” berupa puskesmas pembantu dan balai desa….yang laki2 di balai desa dan yang perempuan di puskesmas pembantu….desa ini, layaknya desa2 lain d daerah pegunungan mempunyai permasalahan bagi kami (orang2 yang lama tinggal d denpasar)…udara disini dingin!!!bahkan jam 5 sore pun kabut sudah turun menyelimuti desa ini…..penduduk disini juga terkesan sepi, mereka umumnya memiliki pondok2 yang tersebar di ladang2 mereka…..dan permasalahan utama yang kami hadapi adalah minimnya air!!yaaa, disini tidak ada akses PDAM…bahkan sumber mata air pun minim…warga memanfaatkan air hujan yang ditampung dalam bak besar, sesekali mereka mesti membeli air seharga 130 ribu 1 truk…..

ketika saya ditempatkan disana, saya berpikir “seandainya saya diberi 10 orang teman pilihan saya disini, saya bisa berbuat sesuatu untuk daerah ini”…seketika muncul ide2 gila saya beberapa kegiatan yang mesti saya lakukan…hal pertama, tentu saja, kami mesti menyiapkan benteng kami, tempat menginap serta tempat meringkuk kami dari serangan diginnya Pengotan….

di hari pertama kedua, saya sempat kecewa dengan beberapa orang teman saya….dari 20 orang laki2 (jika beberapa orang diantaranya tetap bisa dikategorikan laki2), hanya sebagian yang benar LAKI-LAKI…..disinilah saya bisa menilai teman2 saya sebenarnya, ketika kami ditempatkan dalam posisi sulit…..beberapa orang memiliki inisiatif tinggi, etos kerja yang hebat serta memiliki inovasi tinggi…saya sangat hargai orang2 ini….beberapa orang tidak memiliki inisiatif, namun giat bekerja…saya suka orang2 ini…..beberapa orang terkesan banyak omong, namun juga cakap dalam bekerja….saya salut dengan orang2 ini, seimbang lah...nah ada juga yang selalu terlambat, tidak bekerja, banyak omong atau sekarang mengatakan ya, tapi kenyataan tidak…ini tai namanya…perlu saya ulangi?..yup…TAI….

saya rasa banyak teman2 saya yang hanya iri ato ikut2an dengan teman di desa lain….keadaan kami memang cukup timpang….sementara kami deitempatkan di desa yang bahkan tidak ada airnya, teman2 kami di desa lain ada yang mendapatkan base camp di rumah seorang professor ortopedi dosen kami, serta ada yang mendapat penginapan untuk base camp mereka…..WTF dengan itu…..menurut saya, inilah PGC…inilah saatnya terjun ke masyarakat…bekal PTT nanti…lupakan fasilitas mewah…lupakan semuanya…..we learn how to survive here..PENGOTAN!!!

No comments:

Post a Comment